Kamis, 06 Agustus 2009

Status? itu absurd kelas kakap...

Mbah surip meninggal, semua headline media memuat soal yang satu ini.
fenomenal, disaat puncak , tiba - tiba meninggal dan meninggalkan banyak misteri.
ngga kalah heboh beragam pendapat. mulai dari anak, sahabat sampai pejabat. ada yang lucu waktu membaca salah satu pejabat bilang kalau kita kehilangan seniman besar.
saya spontan bertanya, Mbah Surip? seniman besar? ah yang bener?
jawaban itu tidak ada yag berani menjawab, subyektif sekali.
tapi tadi pagi, abis subuh, subyektif itu hilang sama sekali.
saat WS Rendra diberitakan meninggal, itulah saatnya SENIMAN BESAR meninggal. saya setuju tanpa reserve. subyektif? ngga sama sekali.
siapa yang tak kenal WS Rendra, saya yakin dari anak sekolah sampai pejabat tahu. minimal tahu dari literatur sekolah, kalau beliau membawa nafas di sastra Indonesia. spesfi lagi, beliau menjadi pemberontak di segala bidang.
konsisten dan sedrhana dalam arti sebenarnya. tidka pernah cerita walaupun sellau diancam.
kayaknya hidupnya bagi beliau memang hanya titipan.
seperti puisi yang dibaca di radio Cosmo tadi pagi...
soal titipan, beliau menyadari betul bahwa semua yang beliau punya adalah titipan.
tapi dengan cerdas dan kritisnya, beliau bilang kenapa aku yang Engkau titipkan, lalu mengapa Tuhan memilihnya untuk dititipi.
dahsyat kalimatnya, dahsyat pula artinya. speechless.
walaupun tidak pernah melihat langsung sepak terjangnya, tapi banyak puisinya yang menggugah, jujur dan konsisiten.
beliau tidak pernah minta dikasihani atau semacam itu.
Rendra adalah Rendra.
selamat jalan sang burung Merak!

Jumat, 03 Juli 2009

JILBAB ATAU KERUDUNG, KERUDUNG AJALAH YA...

tiga hari lalu, saat di bis menuju kantor. disamping ada perempuan berjilbab. biasa? ya mungin jilbab tapi kepalanya, dibawahnya jilbab, langsung blouse berpotongan leher rendah, ketat dan celana ketat. waduh! ini apalagi sih?
ini jilbab atau kerudungan rambut karena lagi bad hair day ya?
ngga jelaslah, tapi dari dulu, sejak SMA, definisi gue soal jilbab jelas, soal simbol. bukan fisik. pendeka kata, perempuan tak berjilbab bukan berarti tak berjilbab, sebab jilbab itu "penutup hati" bukan penutup aurat semata. ngga efek. 
jilbab full kaya di timur tengah  lebih alasan ekologis semata,  kemudian berkembang menjadi kultural. 
di indonesia? bebaslah, secara ekologis bisa iya bisa engga. itulah alasan, bahwa jilbab, bagi gue lebih ke simbol. 
mungkin lebih baik berkerudung ya? jadinya kalau ketemu perempuan di bis seperti di awal paragraf ini, gue ngga akan heran. namanya kerudung, ya untuk rambut aja, bawahannya ketat, longgar, ngga akan ngaruh.
jadi lebih baik kerudung atau jilbab ya?

Kamis, 18 Juni 2009

ONE EIGHTY?

ONE EIGHTY?
kalo untuk pilot pasti udah tahu artinya, walau saya bukan pilot tapi istilah ini mengena banget. one eighty adalah uraian 180 degrees, alias kembali ke jalur semula alias pulang ke rumah.
iya, artinya gede banget, apapun kita harus pulang ke rumah. tapi rumah bukan bangunannya aja loh. rumah lebih diartikan hommy daripada house.
jadi ngga harus secara fisik kembali ke rumah, tapi jiwa ini harus selalu merasa pulang ke raga setelah beragam aktivitas.
ini penting, karena sehebat - hebat orang, kalo ngga punya jati diri ya ngga ada artinya apa - apa.
be yourself, singkatnya. sebab di aktivitas kita, kita kerap kali jadi bunglon-dalam arti yang positif- harus menyeseuaikan dengan sistem kantorlah, bergaul dengan teman, ketemu teman lama ataua apapun. nah tugas diri kita mengONE EIGHTYkan diri sendiri.
manfaatnya banyak loh, bisa mencharger diri kita sendiri. tanpa disadari kita semua punya relung jiwa yang private banget - bahkan anak dan istri/suami ngga bisa masuk.
nah saat ONE EIGHTY itulah kita bisa jadi sebenar - benarnya kita. ngga usah lama- lama 5 atau 10 menit aja udah lebih dari cukup. tapi berjam - jam juga ngga dilarang.
aktivitasnya harus sesuai dengan hati nurani. senang tidur ya silahkan tidur, senang steak, ya makanlah steak, senang bengong? monggo bengong.
Kalo gue, cukup ke kawasan kota tua. hm... aneh? ngga juga.

nah siap berONE EIGHTY?